Banyak orang yang beranggapan bahwa susu membuat orang jadi gemuk. Hal ini terjadi terutama pada kaum wanita yang tidak ingin menjadi gemuk dengan mengkonsumsi susu. Anggapan itu harus diluruskan karena tidak selamanya susu menyebabkan kegemukan. Selama susu mengandung asam lemak susu, yang disebut asam linoleat terkonjugasi dan fosfolipid, masyarakat tak perlu khawatir gemuk bila meminum susu tersebut. Akibat ketakutan tersebut, angka konsumsi susu Indonesia berada pada kondisi memprihatinkan.
Berdasarkan hasil survei the international data base (IDB) tahun 2004 menunjukkan bahwa indonesia hanya mengkonsumsi425 miliar liter susu per tahunnya. Sementara india mampu mengkonsumsi susu sebanyak 44,8 triliun liter, amerika 22,8 triliun liter, dan cina 8,8 triliun liter.
Susu memang dapat membuat orang menjadi gemuk karena susu mengandung lemak. Namun, kini telah tersedia berbagai macam susu dengan kandungan minyak tertentu, misalnya saja susu full cream, low fat, bahkan non fat. Apabila terlalu banyak mengkonsumsi susu yang tinggi lemak akan dapat menyebabkan gemuk. Akan tetapi sering meminum susu rendah lemak, belum tentu tidak menjadi gemuk tergantung dari asupan makanan yang menyertainya. Kebiasaan mengkonsumsi makanan berkalori tinggi juga dapat menyebabkan kegemukan.
Pada susu sapi terkandung unsur gizi yang mampu menjaga kestabilan kualitas dan berat tubuh manusia. Setiap susu sapi segar sedikitnya mengandung 25 zat gizi dan 18 jenis asam lemak. Dua jenis asam lemak diantaranya asam lemak linoleat terkonjugasi dan fosfolipid yang mampu mengontrol lemak dan perkembangan berat badan. Dengan demikian, jumlah lemak yang masuk kedalam tubuh dengan sendirinya akan tersaring asam lemak linoleat terkonjugasi.
Sumber: Winarno F.G., dan Ivone E. F. 2007. Susu dan Produk Fernmentasinya. Bogor. E-Mbrio Press.
Mhemey
Juli 7, 2011 at 7:48 pm
konsumsi susu kambing lebih bagus..